Unaaha, – Kapolres Konawe, Anjun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Jemi Junaidi Sik mengimbau, kepada masyarakat untuk berhati-hati meninggalkan rumah. Karena saat ini potensi kriminalisasi paling rawan yakni penjarahan rumah yang ditinggal kosong dan rampok nasaba bank.
“Sekarang ini modus penjarahan rumah yang ditinggal kosong sama rampok nasabah bank,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (13/6).
Dikatakan, masyarakat harus memastikan saat meninggalkan rumah itu dalam kondisi terkunci. Misalnya saat keluar di malam hari melaksanakan ibadah di masjid. Atau saat mudik nanti.
Karena prediksi kriminalitas ini paling berpeluang terjadi dimana para pelaku akan mengintai rumah yang ditinggal kosong untuk masuk menjarah barang-barang berharga.
Kemudian target lainnya yakni nasaba bank. Pasalnya, kata dia, menjelang hari raya banyak basabah mengeluarkan dana yang besar. Sehingga banyak diintai oleh oknum pelaku.
“Kami juga sudah mengimbau kepada para nasaba dan bank sendiri. Bahwa jangan segan meminta pengawalan kepada polisi jika hendak melakukan transaksi. Dan kita siap memberikan pengawalan secara gratis,” ujarnya.
Terkait dengan ini, Polres Konawe juga saat ini sedang menggelar operasi cipta kondisi rutin setiap hari utamanya di waktu malam hari. Tujuaannya untuk kenyamanan kantibmas serta meminimalisir tindakan kriminalisasi.
Target operasinya, kata dia, preman jalanan, sajam, narkoba, pencurian, balapan liar dan Tempat Hiburan Malam (THM) atau prostitusi. Dan tindakan pidana lainnya.
Sistem operasi digelar secara patroli yang dibantu polsek-polsek setempat.
“Ini berdasarkan perintah pimpinan kami baik dari Mabes maupun Polda itu sendiri yakni melakukan operasi cipta kondisi . Sedangkan waktunya sampai ada instruksi dari pimpian Polri berhenti melaksanakannya,” paparnya.
Dikatakan, sejak pikahnya melakukan operasi tersebut belum ada beberapa temuan pelanggaran yang signifikan. Namun anggota tetap melaporkan secara berkala baik di Polres maupun Polda itu sendiri.
“Anggota juga rutin menyisir THM. Tapi belum ada yang kedapatan yang melaksanakan kegitannya. Karena sebelumnya sudah disosialisasikan untuk tidak membuka usahanya saat bulan ramdhan ini. Kalaupun ada yang kedapatan langsung kita tutup. Dan meminta kepada Pemkab untuk mencabut isin usahanya,” tandasnya. (KS/Red)