KABARANOA.ID: KENDARI – Bulan Oktober lalu, Bupati Konawe Utara (Konut), Dr. Ir. Ruksamin menerima penghargaan dari Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI), atas jasanya dalam kepeloporan keinsinyuran di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Tak hanya itu, Ruksamin juga diganjar penghargaan sebagai alumni pertama Program Profesi Insinyur se-Indonesia. Ia pun dinilai berkontribusi besar dalam pengembangan kerja sama keinsinyuran dengan UMI.
Namun kebanggaan itu harus pupus, usai aksi “walk out” Ruksamin dalam gelaran Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Sultra, di Claro Hotel Kendari, Jumat malam (12/11/2021).
Ruksamin yang hadir sebagai Ketua PII Konut awalnya tampak tenang, hingga tiba-tiba berubah menjadi geram, lalu memilih meninggalkan ruangan.
Usai menenangkan diri, Ruksamin menggelar konferensi pers. Ia pun tak sungkan menanggalkan pakaian organisasinya, lalu menjelaskan penyebab aksinya itu dengan nada tinggi, tanda protes dengan Muswil PII Sultra.
Diterangkan Ruksamin, keputusannnya itu lantaran PII Konut yang sudah terbentuk sejak tahun 2017, tak diberi hak suara dalam pemilihan Ketua PII Sultra. Ia pun menuding adanya rekayasa yang dilakukan panitia kegiatan, demi kepentingan salah satu kelompok.
Organisasi PII kata Ruksamin, lahir dengan dasar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Substansi regulasi juga jelas mengatur terkait Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART), termasuk tata cara pemilihan ketua.
Ruksamin pun menyatakan sikap tegas, mundur sebagai Ketua PII Konut, sekaligus keluar dari organisasi. Tak hanya itu, ia juga tidak akan menggunakan gelar keiinsyurannya lagi.
“Keanggotaan saya ini, sertifikat saya, ijazah saya, semua akan saya kembalikan. Titel keinsinyuran juga saya tidak gunakan lagi. Termasuk baju yang saya buka ini, akan saya kembalikan ke pusat PII besok,” ucapnya.
Bupati Konut dua periode itu, mengaku matang dengan keputusannya. Meski demikian, ia tetap berterima kasih kepada PII karena telah membesarkan dirinya dalam bidang pendidikan.
“Ada permainan dalam Muswil kali ini. Saya keluar tentu karena tidak ingin menginjak-injak AD ART organisasi. Mulai malam hari ini setelah melihat prosesi Muswil PII Sultra, dengan ucapan bismillah saya mundur,” tutup Ruksamin.