Kampung Konawe
Unaaha, – Menanggapi desas-desus perpecahan di kubu DPC Partai Gerindra Konawe, Wahyu Ade Pratama menegaskan jika partai yang dikomandinya itu tak ada dualisme. Menurutnya, istilah dualisme yang dimaksud hanyalah opini pribadi.
Selaku Ketua, dirinya menegaskan masih sebagai pimpinan yang sah, sebab dirinya adalah pemegang Surat Keputusan (SK) Ketua Gerindra Pusat, Prabowo Subianto.
“Bukan dualisme tetapi pernyataan salah satu individu yang menyatakan statemen tersebut. Saya sampai hari ini masih pegang SK yang ditandatangani langsung bapak Prabowo,” kata Wahyu kepada awak media, Jum’at (13/20) kemarin.
Wahyu meyakinkan, jika dirinya memang masih diaui secara sah di tingkat kepengurusan, terbukti dengan hadirnya seluruh pengurus partai saat mendatangi Kantor KPUD Konawe untuk melakukan pendaftaran parpol peserta pemilu 2019 mendatang.
“Gerindra Konawe solid. Mulai dari DPC sampai PAC semua masih semangat.” Ujar pria yang juga mendaftarkan diri sebagai Calon Bupati Koawe 2018 mendtang itu.
Terkait sanksi atas pernyatan yang dinilai merugikan partai itu, Mantan Ketua DPRD Provinsi Sultra itu mengatakan masih dalam tahap pengamatan. Kendati menurutnya, hal seperti itu adalah hal lumrah dalam dunia politik.
“Belum, itu nanti kami konsultasikan ke tingkat DPP. Saat ini kami masih melaksanakan verifikasi data dulu untuk pendaftaran partai Gerindra di KPU,” ujarnya.
Sebelumnya beredar informasi di media sosial yang menyebut DPC Gerindra Konawe dipimpin oleh Deny Zainal Ahuddin, yang juga Ketua Fraksi Gerakan Indonesia Raya DPRD Kabupaten Konawe. Dan sekretaris Gerindra adalah Muh. Hajar. (KS/Red)