Kampung Konawe
Unaaha, – Petani di Desa Puday, Kecamatan Wonggeduku Barat punya cara unik sebelum memasuki masa tanam padi. Mereka mengadakan lomba menangkap tikus. Tujuannya tak lain guna mengurangi populasi makhluk perusak tanaman padi itu.
Meski terbilang menjijikkan, namun antusiasme warga terbilang tinggi, meski baru pertama kali dihelat, pesertanya sudah mencapai puluhan orang. Tak berhenti disitu, tikus-tikus hasil tangkapan peserta pun dibayarkan, nilainya mencapai Rp. 5rb per-ekornya.
Ketua Panitia Lomba Menangkap Tikus, Aswan mengatakan, lomba itu sengaja dihelat untuk turut mengurangi hama tikus di wilayah persawahan warga sekitar. Menurut dia, populasi tikus di tempatnya itu terbilang tinggi. Terbukti, hasil pertanian mereka menurun drastis tahun lalu akibat serangan hama tikus tersebut.
“Selain dalam rangka menyambut HUT RI ke-72, ini juga merupakan bentuk sinergitas kami dengan pemerintah khususnya dalam penanggulangan hama. Jadi utamanya kami melihat sisi manfaat, bahwa memang kegiatan ini sangat membantu petani kita.” Kata Aswan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Konawe, Syahrudin mengatakan, mengapresiasi kegiatan tersebut. Dirinya berharap, ide-ide masyarakat di wilayah-wilayah lain bisa mengikuti kegiatan tersebut.
“Kita harapkan agar ini bisa dicontoh di tempat lain. Karena akan sangat efisien jika kemudian ini diterapkan di semua wilayah khususnya saat pra musim karena penanggulangan hama akan berjalan maksimal.” Kata Syahrudin saat memberikan sambutan.
Hal senada diungkapkan Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP) Sultra, Setianingsih Mangidi. Menurutnya, kegiatan-kegiatan serupala yang harusnya dilakukan masyarakat khususnya dalam upaya peningkatan hasil pertanian.
“Harus kita apresiasi, sebab ini merupakan kemauan tersendiri masyarakat. Hal inilah yang dimaksudkan dalam Upaya Khusus (Upsus) peningkatan hasil pertanian.” Kata Setianingsih.
Lomba tangkap tikus ini dilaksanakan di areal persawahan Desa Puday, Selasa, (8/8). Dihadiri, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Konawe, Syahrudin dan Kepala BPTP Sultra, Setianingsih Mangidi. (KS/Red)