Kampung Konawe
Unaaha, – Akibat menunggak pembayaran listrik selama 3 bulan, jaringan listrik milik SMA Negeri 1 Wawotobi diputus oleh PLN Rayon Unaaha, Sabtu, (27/7) lalu.
Akibatnya, 2 dari 3 KWh milik salah satu sekolah tertua di Sulawesi Tenggara (Sultra) tak dapat digunakan lagi sementara waktu.
Menanggapi masalah tersebut, Bendahara Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMA Negeri 1 Wawotobi, Marwan mengakui jika penyegelan dilakukan pihak PLN karena terjadi penunggakan pembayaran. Tagihan yang belum dibayarkan meliputi, bulan Juni dan Juli.
“Yang belum dibayarkan itu bukan Juni, Juli dan ini sudah masuk Agustus,” jelasnya saat ditemui di kantor dewan guru.
Menurut Marwan, penunggakan pembayaran tagihan listrik oleh pihak sekolah terjadi lantara dana BOS untuk triwulan kedua belum cair. Kata dia, dana tersebut biasanya cair di awal Juli. Namun hingga memasuki Agustus dana tersebut belum juga cair.
“Padahal, dana ini yang biasanya kami pakai untuk membayar tagihan listrik. Besarannya untuk tiga KHW ini sampai tiga juta per bulan,” kata Marwan yang ditemui, Selasa, (1/8) tadi.
Marwan menjelaskan, akibat pemutusan arus listrik tersebut beberapa hal menjadi terganggun. Antara lain, tidakadanya air di WC siswa, hingga tempat wudu di musalah sekolah akibat tidak berfungsinya mesin pompa. Proses belajar mengajar yang menggukan proyektor juga tidak bisa dilakukan. Begitu pun dengan aktivitas laboratorium IPA dan Seni yang cukup bergantung terhadap listrik, turut terganggung.
“Untuk mengakalinya, kan masih ada satu KWH yang belum diputus. Aliran listrik dari itulah yang kami sebar ke beberapa ruangan yang sangat membutuhkan,” katanya.
Marwan mengungkapkan, penunggakan tagihan listrik bukan kali ini saja terjadi. Beberapa bulan lalu, ketika dana BOS triwulan pertama belum cair, sekolah kembali menunggak. Namun setelah cair, pihaknya langsung membayar tagihan listrik hingga lima bulan (Januari – Mei).
“Kalau dana BOS terlambat cair, biasanya dari kami yang patung-patungan untuk menutupi tagihan listrik,” tandasnya.
Di tempat terpisah, Kepala PLN Rayon Unaaha, Muh. Minggus, yang dihubungi via telepon mengakui hal tersebut. Namun katanya, tunggakan SMAN 1 Wawotobi sudah mencapai 3 bulan.
“Sudah tiga bulan. Kemarin kita beri kesempatan karena kepala sekolah berjanji akan melunasi, tapi belum ada makanya kita putuskan, sampai dilunasi tunggakannya.” Kata Muh. Minggus menjelaskan.
Perlu diketahui, jumlah siswa di SMAN 1 Wawotobi mencapai seribu orang. Jika dana BOS per siswanya sebanyak Rp1,4 juta per tahun, maka asumsi dana BOS yang dikelola sekolah tersebut tiap tahunnya melebihi Rp1 Milliar. (KS/Red)