Ibu Kota
Kendari, – Prahara cinta Walikota terpilih, Adriatma Dwi Putra (ADP) dan Destya Purna Panca alias Tata yang berprofesi sebagai lawyer rupanya semakin runyam, setelah ADP bersumpah bahwa tidak menjalin hubungan terlarang tersebut rupanya di tepis mentah-mentah oleh Tata.
Tata yang di hubungi Kampungsultra.com melalui telfon pribadinya, mengaku memiliki banyak bukti terkait hubungan cinta mereka. Terlebih lagi ia memiliki bukti pasport dan tiket ke Singapura dengan tanggal dan keberangkatan yang sama dengan ADP.
“Kita buka dua kamar, Randa sendiri, saya berdua dengan Adri, disana tanggal 14-17 Juni, kalau dia mengelak, cek saja paspor dia, samakan dengan saya, kita pergi dan balik dengan pesawat yang sama. Kesana dalam rangka liburan, selama disana tinggal sekamar dengan ADP,” tuturnya.
Saat berangkat ke Singapura pun, mereka tidak hanya berdua, namun ternyata bertiga dengan Randa Imran. Awal terbongkarnya jika ADP sudah memiliki seorang istri saat ADP kecepolosan dengan memanggir Randa dengan sebutan ipar. Saat itu mereka masih berada di Indonesia dan menginap di Hotel Westin Jakarta.
“Terus yang tadinya saya mau ikut nginap dengan dia disitu, tapi akhirnya saya pulang, terus dia baik-baikin saya lagi, dia bilang ikut nggak ke Singapur, akhirnya beberapa hari seteleh itu kita pergi ke Singapur. Liburan,”Kata Tata yang juga berprovesi sebagai model.
Akibat ketahuan jika ADP sudah memiliki seorang istri, akhirnya saat itulah awal mula terjadinya ajakan untuk menikah siri dengan Tata.
“Saya kesel dan marah, saya pikir ini hubungan serius, terus dia udah nikah, terus dia bilang kita nikah sirih ajha ya sayank, heh enak ajha saya sekolah tinggi-tinggi, saya ada kerjaan bagus, toh saya cuman jadi istri siri, enak ajha buat apa, terus saya marah-marah,”Ungkap Tata.
Tata, menceritakan awal mula pertemuan ia dengan ADP, sudah cukup lama sejak tahun lalu 2016, namun saat itu tata masih memiliki kekasih, sehingga pertemuan itu hanya sebentar saja dan hilang komunikasi, sampai pada 2017 Juni asmara itu terjalin yang di mana saat itu Tata sudah tidak memiliki kekasih.
“Pertama kali kenal di 2016, pas 2016 ketemu, dia ajak jalan dan dia ajak pacaran tapi saya nggak bisa karena saya lagi ada pacar jadi saya tidak bisa, setelah itu hilang kontak,”Katanya.
“Juni 2017 bertemu, karena saya sudah putus ya udah, dan usia saya udah 28, saya udah mikirnya ya udah kalau misalnya ada pacar ya kalau bisa langsung nikah,”Tambahnya.
Saat jalinan asmara itu terjadi, Tata tak mengetahui jika ADP sudah memiliki seorang istri, dan selama di Jakarta pun, mereka kerap bertemu.
“Saya sama sekali nggak kepikiran dia sudah punya istri, saya gak tau itu, dan dia juga nggak ada omongan soal dia sudah nikah, ya udah kita jalanin,”Ungkap Tata.
Pada akhirnya jalinan asmara itupun kandas, dan berbuntut pada sebuah laporan yang di layangkan tata di Polda Metro Jaya, (PMJ). Pada 8 Agustus 2017 lalu, atas tuduhan penghinaan dan pencemaran nama baik.
Tata menegaskan jika dirinya serius memperkaran ADP, lantaran kesal dengan cacian yang dilontarkan kepada dirinya. Olehnya itu, ia berharap agar laporannya ke Polda Metro Jaya (PMJ) berlanjut, agar fakta yang sesungguhnya bisa terkuak. (KS/Fadil)