Kampung Konut
Wanggudu, – Kamis, (6/7) kemarin, warga yang terdiri dari beberapa elemen yang tergabung Lingkar Mahasiswa Tambang mendatangi PT. Aneka Tambang (Antam) tbk menuntut pemenuhan janji.
Lokasi aksi yang berada di Kelurahan Molawe, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut) itu menuntut soal perekrutan tenaga kerja lokal oleh PT. Antam yang sampai saat ini belum terpenuhi melalui pembangunan pabrik.
“Kami tidak menghambat PT. Antam tetapi buktikan janji membangun pabrik yang sudah pernah melakukan peletakan batu pertama dan sampai 9 tahun hanya menjadi lahan tidur di Konawe Utara,” kata koordinator aksi, Iwan dalam penyampaian orasinya.
Iwan turut membeberkan, jika PT. Antam punya niatan tak baik soal program Pemda Konut yang hendak membangun smelter nikel. Dirinya menilai ada upaya PT. Antam dalam menggagalkan upaya itu.
“Kami juga mendengar kalau PT. Antam akan merekrut massa sebanyak 20 orang tiap desa untuk mendukung mereka melakukan aksi pembatalan pabrik nikel di Konawe Utara,” kata Iwan.
Sementara itu, perwakilan PT. Antam yang menerima massa aksi, Palimuddin Abdullah balik menuding, jika Pemda Konut lah yang tak mendukung niatan mereka dalam pembangunan pabrik untuk perusahaan BUMN itu.
“Pemerintah tidak memberikan dukungan pada PT. Antam karena bergerak sedikit akan berlawanan dengan hukum,” kata Palimudin Abdullah saat menerima aksi Lingkar Mahasiswa Tambang.
Soal tujuan aksi itu, Iwan menegaskan, opsi yang mereka hadirkan yakni menuntut PT. Antam memenuhi janji mereka, jika tidak maka harus segera meninggalkan daerah yang dikenal sebagai penghasil nikel itu.
Iwan mengancam, jika aksi mereka tidak mendapat respon maka pihaknya mengancam akan menurunkan massa yang lebih besar untuk mendesak pemenuhan tuntutan mereka itu.
Aksi massa ini mendapat pengawalan dari Kepolisiaan Resort Konawe yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Lasolo, IPDA Ramlang, SH. (KS/Red)