PARIWARA
Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa memaparkan 3 program andalan PERISAI. Program ini merupakan sebagian kecil dari pencapaian Kery Saiful Konggoasa bersama Wakilnya, Parinringi, SE. Empat tahun kepemimpinan keduanya banyak membawa perubahan wajah Konawe.
Sektor pertama yakni jaminan kesehatan masyarakat yang diaplikasikan
kedalama Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang terintegrasi dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Kery dalam mempromosikannnya dengan mengusung nama Kartu Sehat Konawe (KSK). Program ini terbilang masih baru, sebab peresmian peluncuran program ini baru dimulai pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke 57 beberapa waktu lalu.
Pengenalan program ini ditandai dengan penyerahan langsung kartu KSK ini oleh Kepala BPJS Kesehatan Sultra, Diah Eka Rini kepada Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa.

Sebagai tahap awal, pemerintah terlebih dahulu akan membagikan kartu ini pada 26 ribu warganya yang tersebar di 28 kecamatan. Cara mendapatkannya pun terbilang mudah, cukup memasukkan data diri ke Kepala Desa masing-masing sebagai calon penerima kartu KSK ini.
Sektor kedua yakni program satu desa satu tenaga perawat, program ini merupakan program yang sudah lama dicanangkan pemerintah. Saat ini penyebaran perawat pada setiap desa sudah mencapai seratus persen.
Dalam mensukseskan program ini, Kery menggandeng pihak Persatuan Perawat nasional Indonesia (PPNI) kabupaten Konawe. Penandatanganan MoU anatar pemerintah dengan Ketua PPNI Konawe, Vince Sonaru jadi bukti keseriusan pemerintah dalam menggarap program ini.
Dalam kesepakatan itu, pemerintah Konawe siap mengucurkan dana untuk honor tiap perawat ini, sehingga pearawat yang bertugas di desa ini selain mendapat bekal sebagai tenaga abdi, gaji bulanan pun bakal berjalan.

Selanjutnya, atau sektor ketiga yakni bidang anak. Pemerintah Konawe berkomitmen menjadikan konawe layak anak, artinya Konawe bakal menjadi daerah rujukan dalam masa atau tahap kembang anak.
Program ini muncul dikarenakan belakangan ini Konawe digemparkan oleh beberapa kasus kekerasan yang terjadi. Melalui program Konawe layak anak ini, pemerintah bertekad selain memberantas tindakan kekerasan yang terjadi juga guna menjadikan Konawe sebagai sektor pengembangan masa pertumbuhan anak.
Oleh karena itu, Kementerian Pemberdayaan Wanita melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Konawe, menerjunkan langsung programnya ke Konawe untuk dijadikan rujukan.
Penandatanganan Prasasti Deklarasi oleh Bupati Konawe, menjadi tanda Konawe siap melawan kekerasan terhadap perempuan dan anak. (**)