Kampung Konut
Wanggudu, – Jelang dua tahun masa kepemimpinan Bupati Konawe Utara (Konut) Ruksamin dan Wakilnya Raup dianggap “gagal” dalam memimpin Konut, Hal ini dikatakan Ketua Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK), Sigit Tosepu.
Dikatakan, banyaknya program pasangan dengan akronim Konasara itu yang tertuang dalam visi dan misi tidak terealisasi. Itu ditandai dengan gagalnya beberapa program pemerintahan saat ini.
“Banyak program konasara amburadul, bahkan dilapangan gagal total, Kalau memang tidak mampu, ya lebih baik mundur saja,” kata Sigit, Minggu, (3/9).
Sigit menyebutkan beberapa program tidak terealisasi diantaranya, program swasembada jagung, english came dan pembangunan gedung sekolah yang tidak merata, system birokrasi yg amburadul (PLT Rumah sakit yg menyalahi aturan).
“Inikan jelas bahwa tatanan pemerintahan Ruksamin dan Raup itu gagal sama sekali,” tegas Sigit.
Sigit juga menyinggung soal pencemaran lingkungan akibat aktifitas tambang yang ada di Kecamatan Molawe dan infrastruktur jalan penghubung antara Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konut yang kondisi jalannya rusak parah.
“Seharusnya pemeritah Konut sigap akan hal ini jangan ada pembiaran sehingga masalah ini terus berlarut-larut,” Jelas Sigit.
Pernyataan PGK turut diamini beberapa warga, diantaranya beberapa warga Lasolo. Seperti program swasembada jagung, hasil yang dituai dirasakan warga sangat tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Warga yang enggan disebutkan namanya itu membeberkan, jika program swasembada jagung memang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan warga. Dan menganggap bahwa program tersebut gagal total.
“Buktinya, biaya penanaman, pemeliharaan, pemagaran sampai pemupukan saja menghampiri 20 juta, sementara hasil panen jika dinilai dengan uang tidak sampai sejuta,” ujarnya. (KS/Red)