Pimpinan DPRD Konawe Terima Aspirasi Mahasiswa, Tegaskan Kepentingan Rakyat Paling Utama

  • Bagikan
Ketgam. Pimpinan DPRD Konawe menerima aspirasi mahasiswa. Foto: Istimewa.

KABARANOA.ID: KONAWE – Aksi heroik kembali dipertontonkan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, saat menerima ratusan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa, Senin (11/4/2022).

Awalnya mahasiswa dari berbagai organisasi, menyerbu gedung wakil rakyat. Mereka dengan berbagai bendera bicara santun. Bermodalkan seperangkat alat pengeras suara, salah satu orator berbicara panjang, namun tak satu pun legislator yang menemui massa.

Seketika mahasiswa geram, mereka bahkan berhasil masuk dalam ruang rapat paripurna DPRD Konawe. Meja dan kursi pimpinan sidang yang sakral itu, biasanya bersih mengkilat. Namun kini penuh debu dari para pemuda.

Ketgam. Mahasiswa menduduki ruang rapat paripurna DPRD Konawe. Foto: Istimewa.

Selang beberapa saat, Ketua DPRD Konawe, Ardin bersama wakilnya Kadek Rai Sudiani dan Rusdianto, datang menemui massa. Mereka sadar bahwa mahasiswa datang dengan niat baiknya menyampaikan aspirasi, namun berubah karena tak segera ditanggapi.

Ardin berhasil meredam amarah massa. Salah satu perwakilan mahasiswa menyampaikan, mereka punya sejumlah aspirasi penting, demi kepentingan masyarakat.

Ardin lalu menjawab aspirasi tersebut. Diungkapkannya, DPRD Konawe sejatinya berada di kubu yang sama dengan mahasiswa yakni berpihak kepada kepentingan masyarakat, seperti pemenuhan kebutuhan ekonomi.

“Kekuatan kita itu rakyat. Negara ini lahir karena rakyat. Kedaulatan di tangan rakyat, bukan penguasa. Segala bentuk pelanggaran terhadap ini, harus kita lawan secara bersama-sama,” ucap Ardin disambut kata sepakat oleh mahasiswa.

Ardin menegaskan, pihaknya menolak dengan keras, segala bentuk isu dan wacana terkait presiden tiga periode. Hal ini menurutnya tidak sesuai dengan amanah konstitusi, Undang-Undang Dasar (UUD) NKRI Tahun 1945.

Ketgam. Mahasiswa mendengarkan pidato Ketua DPRD Konawe. Foto: Istimewa.

“Tidak boleh ada tangan-tangan jahil kekuasaan yang ingin memperalat rakyat. Itu kita sepakat dan masyarakat perlu melakukan perlawanan,” lanjutnya.

Disadari oleh Ketua DPRD Konawe, mahasiswa merupakan benteng terakhir rakyat Indonesia. Ia menyebut, pemuda dengan sumber dayanya, akhlak baik dan tekad kuatnya, tidak akan pernah mati dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.

DPRD Konawe juga mengutuk dengan keras dan memperingatkan kepada pemerintah, dalam menetapkan kebijakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), harus mengedepankan kepentingan umum.

“Kalau zaman orde baru saja menaikkan harga BBM dengan sangat hati-hati, sekarang sudah berbeda,” katanya.

Ia pun mengharapkan kepada pemerintah pusat untuk lebih terbuka lagi terkait permasalahan yang ada di negara ini, termasuk kepada mahasiswa, sehingga roda organisasi berjalan baik.

Ketgam. Pimpinan DPRD Konawe bersama ratusan mahasiswa. Foto: Istimewa.

Hal ini menurutnya penting, karena bakal berdampak pada kepentingan masyarakat, seperti halnya kenaikan BBM yang dapat mempengaruhi naiknya harga barang lainnya.

Kenaikan harga BBM, dibarengi dengan bahan pokok dan lain-lain, bakal menambah beban orang tua, keluarga, sahabat, orang terdekat, serta masyarakat secara luas.

“Kami minta pemerintah mengevaluasi dan segera menurunkan kembali harga BBM,” terangnya.

Selain itu, DPRD Konawe meminta kepada pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terkait regulasi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 11 persen.

“Semua ini tentu menjadi desakan kami kepada pemerintah pusat, olehnya ini sangat baik dengan adanya mahasiswa, sehingga rakyat terbantu dengan gerakan ini,” tutup Ketua DPRD Konawe.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *