PHP Lagi, Warga Ancam Tutup Dua Perusahaan InI

  • Bagikan

Kampung Konut

Wanggudu, – Ratusan masyarakat yang tergabung dalam Forum Asosiasi Lahan (FAL) di Kecamatan Langkikima Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor PT Damai Jaya Lestrari (DJL) Senin, (10/4).

Dalam aksinya, mereka mendesak PT DJL dan PT SPL untuk segera menyelesaikan apa yang telah disepakati oleh kedua belah pihak antara perusahaan dan pemilik lahan.

Dalam perjanjian  tersebut pihak perusahaan bersedia  memberikan hasil bagian sebesar Rp.500.000 per-bulan pe-hektar. Serta  mengembalikan sertifikat tanah milik masyarakat.

Kesepakatan itu bakal diselesaikan pada 30 Maret 2017. Ironisnya hingga saat ini perusahaan  yang bergerak di bidang pekebunan kelapa sawit itu belum juga dilesaikan.

Koordinator aksi Kasman dalam orasinya mengatakan, jika  dua permintaan yang sudah disepakati  tidak secepatnya  terpenuhi maka masyarakat  akan menutup seluruh kantor  Afdeling DJL dan SPL  serta melarang pihak perusahaan melakukan aktivitas.

“Selama tuntutan kami tidak diindahkan maka kami dari masyarakat yang saat ini telah lama diperbodohi tidak akan pernah tinggal diam dan hari ini juga kami akan menghentikan semua aktivitas perusahaan yang melakukan aktivitas di lahan kami.”Teriak Kasman.

“Kami hanya butuh kepastian,  jangan cuma janji-janji terus. kami sudah sangat lelah,  jangan selalu beri  kami harapan palsu. Bertahun-tahun perusahaan hanya mampu memberi pembeli gula-gula. “Lanjut Kasman disambut  teriakan dukungan warga “PHP terus” Pemberi harapan palsu juga.

Kasman menilai, Selama sebelas tahun masuknya kedua perusahaan itu dengan harapan bisa  membawa kesejahteraan bagi masyarakat khususnya warga Kecamatan Langkikima malah sebaliknya sampai hari ini  justru menambah kesengsaraan yang berkepanjangan.

“Ironisnya, masyarakat saat ini hanya bisa gigit jari bahkan, masyarakat dibuat mengemis di lahan sendiri.”Jelas Kasman.

Salah satu pimpinan Perwakilan DJL yang menemui massa aksi melakukan dialog sayangnya dalam dialog yang dimediasi pihak kepolisian tidak menemui titik temu. Satuan Personil Polres Konawe berhasil menenangkan massa yang mulai memanas. Massa kemudian bergerak melanjutkan aksinya di simpang tiga Desa Polora.

Dari Pantauan KampungSultra.com,  setelah melakukan aksi depan kantor DJL dan beberapa kantor afdeling. Massa aksi  kemudian memblokir jalan  yang menuju areal perkebunan kelapa sawit. Mereka memantau agar tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan oleh pihak  perusahaan.

Berkaitan dengan itu, Bupati Konawe Utara Ruksamin beserta jajarannya melakukan rapat tertutup di Aula  pertemuan I Oheo. Sayangnya rapat yang  hanya terlihat dihadiri oleh Kapolres Konawe AKBP Jemi Junaidi dan jajarannya serta perwakilan masyarakat dalam hal ini camat.

Suasana Massa aksi saat memblokir simpang tiga di Desa Polora Kecamatan Langkikima(foto/Red/Ke)

Sementara tak satupun  dari pihak perusahaan DJL dan  SPL hadir begitu  juga dengan Masyarakat yang mengatasnamakan Forum Asosiasi Lahan. Hingga berita ini diturunkan  masyarakat FAL masih menutup sementara jalan simpang tiga di Desa Polora Kecamatan Langkikima dengan mendirikan tenda seadanya.(KS/Ali)

  • Bagikan