Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Konawe yang akan digelar 2018 mendatang nantinya bakal menarik untuk disaksikan. Meski Pilkada masih terbilang cukup jauh namun perpolitikan dan tensi suhu politik saat ini mulai memanas.
Bukan jadi rahasia lagi dikalangan masyarakat Konawe, setidaknya hingga saat ini ada sembilan nama yang digadang-gadang nantinya bakal meramaikan bursa pencalonan Pilkada di Konawe, kesembilan petarung ini sudah mulai menampakkan diri untuk berkompeti diajang perebutan kursi penguasa Konawe.
Meski belum resmi terdaftar sebagai calon, para kandidat sudah memberikan sinyal. Ambisi untuk menjadi jawarapun mulai dipertontonkan. Hal ini terlihat banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) yang menghiasi sudut-sudut Kota Unaaha.
Simak saja, berbagai macam program, slogan maupun jargon politik “Menu” dari setiap Bakal Calon (Balon) yang dikemas dalam sebuah bingkai baleho, spanduk, dengan berbagai macam ukuran mulai menjamur bahkan nyaris memenuhi ruas jalan protokol, lorong serta dibeberapa titik yang dianggap sacral untuk menarik simpati dan nurani konsituen.
Ribuan kalender yang dibagikan secara cuma-cuma mulai menghiasi rumah-rumah warga. Bahkan tak sedikit Stiker yang bergambar (Balon) terpasang di kendaraan roda dua ataupun roda empat juga dijadikan tempat sebagai ajang pencitraan diri popularitas dan reputasi.
Dengan banyaknya APK yang tersebar menandakan bahwa genderang perang kini mulai ditabuh, baik itu melalui konsep, teori maupun strategi yang telah dirangcang dengan matang oleh tim pemenangan setiap Balon akan menjadi senjata dalam melumpuhkan lawan-lawannya .
Menjadi sebuah tradisi, momen pilkada menjadi pencarian siapa menang dia berkuasa, hal yang biasa memang. Untuk bisa duduk di kursi panas ini, kreatifitas calon jadi penentu.
Konsep, teori, dan strategi sebagai senjata dengan memanfaatkan isu-isu dan momentum strategis untuk menggaet para simpatisan dan konsituen. (Red)