Ibu Kota
Unaaha, – Seorang pengendara armada angkutan alternatif berbasis aplikasi, grab menjadi sasaran amukan sejumlah sopir taksi di Kota Kendari. Aksi ini terjadi di seputaran jalan Tebaununggu, depan Kantor Samsat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu, (29/11/2017) siang tadi.
Dimana seorang pengemudi angkutan berbasis aplikasi Grab terpantau oleh para sopir taksi yang tengah melakukan aksi penolakan terhadap operasional layanan grab di Kota Kendari.
Secara membabi buta, sopir angkutan aplikasi ini dipukuli oleh sopir dari sejumlah perusahaan taksi. Tindakan main hakim sendiri ini dilakukan ditengah keramaian hingga menjadi tontonan orang banyak.
Aksi intimidasi dan kekerasan yang dilakukan para sopir armada taksi untuk menolak beroperasi layanan angkutan online ini bukan yang pertama.
Sebelumnya Senin, (27 /11/2017) lalu, juga seorang pengemudi grab wanita yang berada disekitar lapangan ex MTQ Kendari telah menjadi korban intimidasi dari sejumlah sopir taksi.
Sementara itu, Penolakan terhadap aplikasi angkutan online grab ini juga dilakukan oleh sejumlah sopir angkutan kota yang dengan sengaja menurunkan para penumpang dan menghalau kendaraan umum yang beroperasi.
Selain itu mereka juga mendatangi kantor DPRD Sultra untuk menolak penerbitan peraturan daerah tentang pelayanan angkutan berbasis aplikasi yang tengah berkembang saat ini. (KS/Eko)