Pemkab Konawe Terus Sosialisasikan Penanganan Bencana

  • Bagikan
Ketgam. Bupati Konawe saat meninjau simulasi kesiapsiagaan bencana. Foto: Iwal/Kabaranoa.id

KABARANOA.ID: KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, terus bekerja dalam mensosialisasikan penanganan bencana di beberapa daerah rawan, sesuai data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Keseriusan Pemkab Konawe terlihat sejak Maret 2022 lalu, Bupati Kery Saiful Konggoasa (KSK) waktu itu, memimpin apel gelar pasukan kesiapsiagaan menghadapi bencana.

KSK mengingatkan bahwa bencana bisa saja datang kapan pun, sehingga seluruh pihak, harus siap siaga. Terutama kepada jajaran BPBD, bupati mengajak agar terus melakukan litigasi bencana, dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

“Tanggung jawab ini ada di pundak semua pihak, termasuk pelaku usaha, masyarakat, hingga insan pers yang memberikan informasi cepat dan tepat kepada masyarakat,” ucapnya.

Menurut Bupati Konawe dua periode ini, dalam penanganan bencana perlu dibangun kebersamaan dan kerja sama dari seluruh pihak terlibat, sehingga dapat mengurangi resiko akibat bencana.

Ketgam. Kery Saiful Konggoasa saat memberikan arahan kepada jajarannya terkait penanganan bencana. Foto: Iwal/Kabaranoa.id

“Olehnya saya mengajak kepada seluruh elemen dan lapisan masyarakat, karena BPBD Konawe tidak bisa bekerja sendiri dalam penanggulangan bencana,” lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda), Ferdinand Sapan dalam suratnya Nomor: 005/31/2022, menjelaskan bahwa berdasarkan prakiraan cuaca oleh BMKG, kondisi alam di Kabupaten Konawe kurang kondusif.

Sekda kepada awak media, menjelaskan bahwa dari 29 kecamatan yang ada di Konawe, 23 diantaranya masuk kategori daerah rawan bencana, mulai dari potensi rendah hingga tinggi.

Beberapa kelurahan dan desa di kecamatan tertentu, sering terjadi hujan sedang hingga lebat, disertai angin kencang, sehingga dapat mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

“Kalau bencana banjir kita sudah bisa antisipasi karena sudah dipetakan, contohnya seperti di Lambuya,” ucapnya.

Senada dengan itu, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe, Herianto, meminta masyarakat waspada terhadap bencana akibat musim pancaroba.

Ketgam: Sosialisasi penanggulangan bencana di kantor Kelurahan Wawotobi.Foto: Kabaranoa.id

Pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa sering terjadi genangan air akibat curah hujan tinggi, di beberapa daerah yang rawan terjadinya banjir, diantaranya Desa Watarema, Dawi-dawi serta Laloika, di Kecamatan Pondidaha.

“BPBD Konawe sendiri melakukan kordinasi dengan BMKG Kendari,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan BPBD Konawe, Alikhider, secara spesifik mengatakan ada dua kecamatan yang berpotensi bencana banjir, yakni Sampara dan Latoma.

“Masyarakat harus mewaspadai terjadinya tanah longsor di sana, apalagi saat musim hujan,” pungkas Alikhider.

Kemudian memasuki pertengahan tahun 2022, BPBD Konawe kembali melakukan sosialisasi penanganan bencana, kali ini berlangsung di Kantor Kelurahan Wawotobi, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Jum’at (18/6/2022).

Mengangkat tema “Sosialisasi, Informasi dan Eduakasi (KIE) Penanganan Bencana di Daerah Rawan Bencana”, BPBD Konawe selain mengedukasi, juga melibatakan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mensimulasikan tata cara penanganan bencana.

Ketgam:Kasi Kesiapsiagaan, Ali Khider , bersama Pemerintah Kelurahan Wawotobi, usai melaksanakan sosialisasi. Foto: Kabaranoa.id

Ali Khider yang kembali memimpin sosialisasi, mengatakan bahwa kegiatan ini telah dimulai sejak Kamis (17/6/2022), menyasar beberapa daerah di Kabupaten Konawe yang sering terjadi bencana. 10 Kecamatan diantaranya, Kecamatan Wawotobi, Meluhu, Pondidaha, Konawe, Lambuya, Sampara, Morosi, Bondoala, dan Anggaberi.

Diantaranya adalah memberikan pengenalan saat menghadapi bencana. Kegiatan tersebut diikuti kepada aparat kelurahan, kepala lingkungan RT/RW serta beberapa masyarakat Kelurahan Wawotobi.

Sosialisasi ini kata Ali, demi meningkatkan pengetahuan dalam menanggulangi bencana yang terjadi dan melakukan upaya-upaya tanggap bencana.

“Edukasi ini penting tentang bagaimana kesiapsiagaan menghadapi bencana di daerah masing-masing yang rawan bencana khususnya di lingkungan keluarga,” katanya.

Dikatakan, kegiatan ini juga memberikan pemahaman kepada agar mengetahui dan paham langkah apa yang akan dilakukan ketika terjadi bencana.

“Utamanya yang sering terjadi di kabupaten Konawe, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung dan gempa bumi, kalau daerah bagian pesisir pantai itu yakni tsunami,” ucap Ali.

Sementara itu Lurah Wawotobi, Nining sangat mengapreasi kegiatan yang melibatkan warga keluarahan wawotobi, pasalnya, kegiatan ini sangat penting diketahui oleh seluruh masyarakat.

“Kami harap dengan sosialisasin ini, bisa memberikan edukasi yang bisa diterapkan nantinya jika ada bencana,” harap Nining. (Adv)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *