KONAWE, – Kabupaten Konawe menjadi salah satu pemilik lahan pertanian terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra). Total ada sekira 48 ribu hektar sawah yang berproduksi tiap tahun. Ini belum termaksud lahan potensial yang belum diolah.
Dengan kondisi ini, pemerintah daerah Kabupaten Konawe terus menggenjot upaya peningkatan hasil pertanian.
Bidang Pertanian sendiri menjadi misi dan program utama pasangan Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara di lima tahun mendatang.
Melihat Kondisi saat ini, Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara menyampaikan bahwa potensi pertanian harus benar-benar dimaksimalkan sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
Saat ini, kata Gusli, dengan luas sawah 48 ribu hektar hasil produksi padi Konawe masih sangat kecil dengan jumlah variatif yang hanya sekira 3 hingga 4,5 ton per sekali masa panen per hektar.
Jumlah ini jauh lebih sedikit jika dibadingkan dengan hasil perhitungan yang dilakukannya, dimana sebenarnya bisa mencapai 8 ton per sekali masa panen per hektar.
Dan secara keseluruhan jika rata-rata per panen bisa 8 ton maka dalam setahun dengan luas 48 ribu hektar dengan 3 kali masa panen dalam setahun, maka bisa mencapai 1 juta ton hasil produksi.
“Produksi kita variatif rata-rata hanya 3 sampai 4,5 ton. Padahal jika dimaksilkan melalui intensifikasi bisa mencapai 8 ton setahun. Jika dikali 48 ribu hektar dua kali panen setahun maka mendekati satu juta ton,” ujar Gusli dalam sebuah kesempatan beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, Gusli menyebut jika ini mampu dimaksimalkan maka dengan pertanian saja, sisi ekonomi sudah mampu memberikan penghasilan besar bagi masyarakat petani.
“Sebenarnya ini uang besar buat masyarakat cuman kita tidak liat sebagai potensi,” kata Gusli.
Namun, diakui Gusli, persolan untuk mencapai angka yang dimaksud masih banyak. Seperti ketersediaan obat-obatan dan pupuk.
Gusli pun berpesan agar kepala desa mampu melihat potensi ini sehingga mampu mencapai target. Melalui penyediaan kebutuhan pertanian melalui desa-desa. (Red)