Minyak Goreng Tiba-tiba Muncul, Dr. Bariun Duga Kartel Mainkan Pasar

  • Bagikan
Ketgam. Dr. LM Bariun. Foto: Istimewa.

KABARANOA.ID: KENDARI – Pasca pencabutan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng, penjualan tiba-tiba ramai menghiasi toko ritel di tanah air, seolah meninggalkan kesan kelangkaan beberapa pekan terakhir.

Salah satunya di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), banyak toko ritel dan pasar, mulai memunculkan kembali stok minyak goreng, kemasan satu atau dua liter yang sebelumnya sangat sulit didapat.

Banyaknya penjualan minyak goreng saat ini, bukan berarti harganya stabill, penjualannya justru semakin mahal. Beberapa toko dan pasar mematok harga kemasan dua liter dikisaran 40 hingga 46 ribu rupiah.

Menanggapi ini, Ketua Yayasan Perlindungan Konsumen Indonesia (YLKI) Wilayah Sultra, Dr. LM Bariun angkat bicara. Menurutnya, kemunculan kembali minyak goreng semakin menguatkan dugaan, adanya penimbunan yang dimainkan para kartel.

“Kecurigaan dari awal saya benar, kan? Ada penimbunan,” ungkap Dr LM Bariun, sabtu (19/3/2022).

Fenomena kelangkaan minyak goreng ini kata LM Bariun, sudah sangat keterlalun. Warga bahkan dibiarkan terlunta-lunta mencari dan mengantri panjang, demi mendapatkan minyak goreng.

Tidak kalah mirisnya Kata Bariun, harga minyak goreng yang diserahkan pada mekanisme pasar, menunjukkan pemerintah seolah kalah menghadapi tekanan pengusaha minyak goreng.

Olehnya itu, kata LM Bariun yang juga Direktur Pascasarjana Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) ini, kartel-kartel termasuk para distributor harus dipanggil kembali oleh legislator dan pihak kepolisian.

Legislator memanggil untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP), sementara pihak kepolisian memanggil pengusaha minyak, demi tindakan penyelidikan.

“Kalau perlu dewan, polisi, bersama dinas perdagangan harus Sidak bersama soal minyak goreng,” ungkapnya. (Eko)

  • Bagikan