KONAWE, Unaaha, – Menunggak tagihan selama 3 bulan, listrik di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Konawe diputus PLN. Pemutusan aliran baru diketahui, Senin (21/5/2018) pagi ini saat aktivitas kantor dimulai.
Terlihat di salah satu KWh milik intansi pemerintah itu diberi tanda segel oleh PLN. Tertulis, KWh yang dimaksud belum melaksanakan kewajiban bulanannya itu.
“Iya benar kita segel sejak Minggu, (20/5/2018) kemarin. Mereka belum bayar 3 bulan jadi kita segel dulu.” kata Kepala PLN Rayon Unaaha, Hardianto membenarkan saat dihubungi via telepon.
“Sudah kita layangkan surat pemberitahuan soal tunggakan ini sama Kadisnya. Tapi karena sampai waktunya belum dilaksanakan makanya kita segel sementara.” terang Hardianto.
Akibat pemutusan aliran ini, bagian perekaman KTP-el terpaksa berhenti total. Karena KWh yang menunggak adalah KWh yang dikhususkan untuk menjalankan bagian perekaman. Hal inipun disampaikan melalui pengumuman yang ditempel di bagian dinding ruang tunggu Disdukcapil.
Kepala Disdukcapil, Abd. Rais B. saat menemui masyarakat menyampaikan permohonan maafnya. Ia pun menyampaikan belum bisa memastikan sampai kapan pemutusan itu. Sehingga ia berharap masyarakat bersabar.
“Kita belum tahu sampai kapan. Tapi saya sudah ketemu Plt. Bupati supaya besok bendahara berurusan di keuangan.” kata Abd. Rais saat dirinya menemui masyarakat di depan Kantor Disdukcapil.
“Jadi besok kalau urusannya sudah selesai dan dibayar, berarti besok kita aktif dan kita beroperasi lagi.” katanya lagi.
Dari pantauan media ini, akibatnya pemutusan ini, berkas perekeman di ruang rekam terlihat tertumpuk. Sedikitnya, ada puluhan masyarakat yang berkumpul. Ada juga yang langsung pulang saat mengetahui kondisi pemutusan listrik itu.
Tak ketinggalan, masyarakat pun mempertanyakan kondisi itu. Ia berpendapat harusnya kondisi ini tidak menimpa instansi pemerintah, apalagi fungsi Disdukcapil yang merupakan tempat pengurusan dokumen kenegaraan yang urgen.
“Kalau warga menunggak ya bisa jadi. Ini instansi disegel, ada apa? sisi keuangan kan jelas. Apalagi ini soal dokumen negara, kelangsungan operasional itu urgen sekali.” kata beberapa warga saat berdiskusi sesama mereka.
Kini, listrik yang masih berfungsi tinggal di bagian pendataan penduduk. Hanya lampu dan beberapa komputer pengurusan kartu keluarga yang masih berfungsi. (Red)