UNAAHA, – Laznas Baitulmal Muamalat (BMM), Kamis (22/8/2019) melakukan seremonial kick off Benah-Benah Masjid Konawe di masjid Desa Lalodangge, Kecamatan Pondidaha. Seremonial ini menandakan dimulainya program revitalisasi ini.
Ada 12 masjid yang mendapat program renovasi yang terdiri dari 5 kecamatan. Konawe menjadi kabupaten yang disambangi BMM mengingat daerah ini baru saja terdampak bencana dan masih dalam status penanganan pascabanjir.
Seremonial kick off ini dihadiri Direktur Eksekutif BMM, Teten Kustiawan, Brandc Manager Bank Muamalat Kendari, Fitrawan, Asisten III Setda Konawe, Hasim Karim, Kabag Kesra, Sukri Nur dan pengurus 12 masjid penerima revitalalisasi dan 200 jemaah masjid dan masyarakat.
Direktur Eksekutif BMM, Teten Kustiawan mengatakan, saat ini sudah ada empat masjid yang dikerjakan, satu sudah selesai yakni masjid Desa Lalodangge dan tiga lainnya sudah dalam proses pengerjaan, sisanya menunggu selesainya tiga masjid ini.
Revitalisasi masjid menjadi pilihan BMM dikarenakan masjid masuk dalam kebutuhan mendesak masyarakat, sebab banjir yang melanda Konawe turut merusak masjid yang ada sehingga tak layak lagi digunakan. Hal ini sesuai dengan tujuan penyaluran zakat.
“Pascabanjir kita tinjau apa yang menjadi kebutuhan di Konawe dan kita temukan masjid jadi hal mendesak untuk dibantu, sebab pascabanjir fasilitas masjid yang ada sudah tak layak pakai lagi, makanya kita masukkan itu dan Alhamdulillah usulan itu diterima pimpinan,” katanya.
Adapun bantuan dalam bentuk rehab ini diberikan BMM berupa pengecatan, pembuatan tempat wudhu, karpet, sound system, mesin air, sumur, toilet dan tandon air. Satu masjid dialokasikan berkisar Rp80-Rp90 juta.

Teten Kustiawan menyampaikan, melalui program benah-benah masjid ini diharapkan Masjid menjadi bersih dan nyaman sehingga masyarakat dapat kembali memanfaatkannya sebagai sarana beribadah.
“Dengan adanya program ini, kami berharap menjadi stimulus bagi masyarakat untuk lebih bertanggung jawab dalam merawat dan yang lebih utama memakmurkan masjid melalui kegiatan ibadah taklim, pembinaan generasi muda, dan berbagai aktifitas kegiatan masyarakat untuk mencapai rihdo Allah Subhanahu Ta’ala.” Ujar Teten Kustiawan.
Dijelaskan Teten Kustiawan, adapun sumber dana BMM ini sebagian besar bersumber dari gaji karyawan Bank Muamalat melalui pemotongan yang bersifat zakat, lalu dari nasabah yang menyimpan dananya di bank dan penyumbang lainnya.
Untuk diketahui, Laznas Baitulmaal Muamalat sendiri didirikan oleh Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2000. BMM merupakan LAZNAS yang dikukuhkan oleh pemerintah dengan tugas utama menghimpun dan menyalurkan dana Zakat, Infak, Sedekah, dan Dana Sosial Kemanusiaan lainnya (ZIS DSKL).
Sementara itu, Kabag Kesra Konawe, Sukri Nur mengatakan, berterima kasih atas bantuan BMM ini, terlebih bantuan yang diberikan merupakan masjid-masjid yang terdampak banjir.

“Kita berterima kasih karena ini sangat membantu dan mereka tidak hanya sekedar bantu cat, karpet lalu pulang, tapi mereka bantu buat apa yang belum ada di masjid itu dan itu sangat penting dan bagus,” ujarnya.
Sukri pun berharap, program serupa BMM bisa menyasar daerah Konawe setiap tahunnya. Diketahuinya, BMM ini betul-betul membantu secara penuh apa yang masyarakat butuhkan.
“Kita berharapnya setiap tahun ada seperti ini dari BMM. Untuk bank-bank lain kita inginkan bisa mencontoh BMM ini untuk memberikan kontribusi serupa yang fungsinya dapat dirasakan langsung masyarakat,” pungkasnya. (Red)