Lagi, Dugaan Penyelewengan DanDes, Mantan Kades Ranomolua Dituntut Bertanggung Jawab

  • Bagikan
Kondisi Jembatan yang dibangun mantan Kades Ranomolua

Kampung Konawe

Unaaha, – Mantan pelaksana Kepala Desa (Kades) Ranomolua, Kecamatan Besulutu, Ripin diduga telah melakukan dugaan penyelewengan Dana Desa (DanDes). Dugaan ini mencuat usai ditemukannya beberapa jenis pekerjaan yang tidak dituntaskannya.

Ripin yang diketahui saat ini menjabat sebagai Sekertaris Dinas (Sekdis) Perikanan dan Kelautan, Kabupaten Konawe, saat menjabat sebagai Kades mengadakan beberapa jenis kegiatan menggunakan anggaran DanDes yang hingga kini belum tuntas.

Anggaran DanDes yang diduga diselewengkan olehnya, terjadi pada Tahap I tahun 2016 sebesar Rp. 340 juta. Dengan jenis kegiatan berupa pembuatan MCK Umum sebanyak 4 unit dan satu buah jembatan, yang sampai saat ini masih dalam kondisi terbengkalai.

Kades Ranomolua saat ini, Umardani

Untuk MCK sendiri, dana yang dihabiskan per-unitnya sebanyak Rp. 30 juta dan jembatan sebanyak Rp. 220 juta. Untuk kasusnya berbeda-beda, 2 MCK sama sekali belum selesai, sementara 2 lainnya belum memiliki closet dan lainnya. Untuk jembatan, belum selesai.

Kades Ranomolua saat ini, Umardani, saat ditemui, Sabtu, (29/7) lalu, menegaskan tak akan bertanggung jawab atas pelanggaran pengelolaan keuangan desa itu. Dan menuntut Ripin yang juga mantan Camat Besulutu itu untuk menyelesaikan pekerjaannya.

“Kejadian ini terjadi di Tahap I jadi tidak mungkin saya mau bertanggung jawab. Seharusnya ini sudah tuntas. Soal yang Tahap II, karena sudah saya tidak mungkin, karena peruntukan untuk itu sudah ada di Tahap I dan Tahap II peruntukannya sudah lain.” Kata Umardani.

Kondisi MCK yang dibangun Mantan Kades Ranomolua hingga kini

Umardani mengungkapkan, untuk jembatan, dirinya memberanikan diri untuk memperbaikinya, namun dilakukannya dengan pertimbangan akses utama ke desanya, sehingga dirinya melakukan penimbunan agar dapat dilalui warga.

“Harapan saya agar mantan Kades ini mau bertanggung jawab dan menyelesaikan pekerjaanya. Jangan dibenbankan pada kami, apalagi kan masing-masing sudah ada anggaran pengerjaannya.” Kata Umardani. (KS/Red)

  • Bagikan