Ibu Kota
Kendari, – DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dan DPD Badan Penanggulangan Bencana (Baguna), PDIP Sultra lakukan audiens bersama Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Kendari, di Kantor Basarnas Kendari, (17/10).
Ketua DPD KNPI Sultra, Umar Bonte menjelaskan, pemuda harus mampu memberikan manfaat untuk banyak orang, utamanya saat terjadi bencana bisa menjadi manusia yang paling di andalkan.
“Pemuda itu harus kuat. Dan bisa memberikan manfaat untuk orang banyak, pemuda juga harus tampil ketika daerah ini dilanda bencana,” jelas Ketua KNPI Sultra.
Kepala Biro SAR DPP Baguna PDIP, Laode Ota mengatakan, Baguna PDIP terbentuk pasca kasus Yogyakarta tahun 2004 lalu, dan kasus Tsunami di Aceh 26 Desember 2004 lalu.
Menurutnya, Baguna merupakan sebuah kebutuhan, di mana Indonesia saat ini merupakan daerah khatulistiwa yang kaya akan potensi, tapi rentan akan bencana alam. Hal itu bisa dilihat dari data BPBN dan SAR.
“Secara Nasional, sinergitas ini sudah kami lakukan di sembilan provinsi. Sebelum Basarnas Kendari, kemarin terakhir kita juga di Lampung,” tuturnya.
Sultra diketahui memiliki kawasan yang tebagi dua yaitu daratan dan lautan, namun untuk peta wilayah bencana lebih banyak terjadi di pesisir, dan paling banyak memakan korban. Sedangkan untuk di daratan, banjir sudah menjadi langganan masyarakat bumi anoa, yang terjadi secara berulang.
Untuk itu, pihaknya menggagas sebuah kerja sama jangka panjang, dengan menyiapakan keterampilan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bencana. Minimal bisa menolong keluarga saat bencana melanda.
“Jadi, kita akan melakukan pelatihan penanggulangan bencana bersama SAR, yang dimulai dati anggota Baguna,” jelasnya.
Kepala Basarnas Kendari, Muslimin menyambut baik kedatangan anggota KNPI dan Baguna PDIP Sultra, seraya berharap sinergitas tersebut bisa terbangun dengan baik.
“Kami apresiasi kunjungan ini, dan kami berharap bisa terus bersinergi, dalam rangka menyukseskan kegiatan penyelematan saat bencana,” ungkap Muslimin.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan peninjauan langsung armada penyelematan, yang dimiliki Basarnas Kendari. (KS/Fd)