Kisah Aipda La Ode Rafaha, Sisihkan Gaji Bangun LPQ di Konsel

  • Bagikan
Ketgam. Suasana mengajar Alquran di LPQ Alhidayah. Foto: Istimewa.

KABARANOA.ID: KENDARI – Tidak hanya patuh kepada institusi Polri, pengabdian tanpa batas sebagai personel Korps Bhayangkara, ditunjukkan oleh Aipda La Onta Rahafa yang sehari-hari berdinas di Subdit I Dit Intelkam Polda Sultra.

Cerita ini dimulai sejak pertengahan tahun 2018, Aipda La Onta mulai mengumpulkan anak-anak santri satu persatu untuk diajarkan huruf hijaiyah Alquran.

Dalam aktivitasnya ini, La Onta dibantu kedua putranya sebagai guru ngaji. Setelah masuk tahun 2019, jumlah santri mulai bertambah, bahkan mencapai angka sekira 70 lebih pada akhir tahun.

“Anak pertama saya berniat untuk menjadi seorang abdi negara yang ingin mengikuti jejak bapaknya,” ucapnya.

Terus menekuni sebagai guru ngaji, kini Aipda La Onta menjadi LPQ Alhidayah, di Desa Laikaaha, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yang sudah terdaftar di Kementrian Agama Pusat.

Visi dari pada LPQ Al-hidayah ini, membentuk generasi muslim yang berilmu pengetahuan agama dan berakhlak baik. Sedangkan misinya, menanamkan dasar keimanan kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sedangkan tujuan LPQ Al-hidayah untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, serta membangun akhlak dan moral anak dijaman serba digital yang dapat mempengaruhi ke hal hal negatif.

“Kita ajarkan disini mengajarkan Al-Quran secara baik dan benar, serta mendidik santri agar fasih membaca Al-Quran,” tutur Aipda La Onta.

Adapun sumber dana awal pembangunan LPQ ini, Aipda La Onta menyisihkan sebagian gaji yang diperolehnya, dibantu Istri berjualan di kios, serta beberapa tahun terakhir ini, ia dibantu rekan-rekan Polri seangkatannya, Alumni Dikmaba Angkatan XIX Tahun 2000 (DTT-SMDE).

Salah satu tantangan yang dihadapi selama perjalanan mendirikan lembaga pendidikan Al-Quran ini, terjadi pada tahun 2020, dimana santri sempat diberhentikan dari pengajian, karena wabah virus corona yang melanda hampir di seluruh dunia. Namun di akhir tahun 2021,anak-anak santri sudah mulai beraktivitas, melakukan pengajian seperti sebelumnya.

“Hal ini yang mendorong saya selaku penegak hukum peka terhadap keadaan lingkungan sekitar, guna membangun karakter anak untuk memahami dan mempelajari agama, menjadi teladan bagi masyarakat, serta memberikan manfaat yang baik kepada orang lain sekitarnya,” ungkapnya. (Eko)

  • Bagikan