Kampung Konawe
Unaaha, – Beredarnya isu aksi mogok sejumlah guru dan siswa, Plt Kepala SMAN 1 Wonggeduku, Zailan menanggapinya adem. Pasalnya, aksi yang melibatkan sejumlah pengajar itu dianggapnya hanya bagian dari ketidakhadiran seorang pendidik untuk
menjalankan tugasnya.
“Sebetulnya tidak ada pemogokan, hanya mereka itu tiga guru yang sudah tidak mau hadir lagi.” kata Zailan ditemui, Kamis (15/2/2018). Diceritakannya, imbas ketidakhadiran tiga guru tersebut akibat ketidakpuasan kepemimpinan dirinya sebagai pelaksana kepala
SMAN 1 Wonggeduku.
“Saya kurang sepakat kalau ini disebut mogok, sebab proses belajar masih berlangsung.” lanjut Zailan. Dirinya pun meyakinkan, tak hadirnya mereka bertiga bukan halangan dalam proses belajar.
Soal pemberian nol jam kepada tiga guru dimaksud, Zailan hal itu merupakan hasil evaluasi dirinya selaku pimpinan. Ia menilai ketiganya sudah melanggar dengan tak mengakuinya sebagai pelaksana kepsek.
“Persoalan ini telah kami laporkan ke Diknas Provinsi. Evaluasi kami bahwa mereka tidak menerima kami dan menganggap kami ilegal.” ujar Zailan.
Sekedar dietahui, Zailan ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Kepala SMAN 1 Wonggeduku menggantikan Nurlian. Dirinya diangkat berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). (KS/Arsam)