KABARANOA.ID: KONAWE – Persoalan baru muncul, dengan adanya sekelompok pedagang ayam potong di sekitaran kompleks STQ Unaaha, Kabupaten Konawe.
Poisisinya begitu strategis, di tengah keramaian Kota Unaaha, namun dari aktivitas ini menimbulkan aroma kurang sedap, lantaran beberapa diantara pedagang tidak memiliki pembuangan limbah yang layak.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Konawe, Herianto Wahab, kepada awak media beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa ia telah menerima keluhan warga, terkait bau busuk dari pedagang ayam potong ini.
Ia juga mengaku belum memberikan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), terhadap beberapa perusahaan ayam potong di Unaaha.
Hal tersebut dikarenakan, DLH Konawe memberikan wewenang kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) untuk terlebih dahulu memantau, serta memberikan rekomendasi pengajuan izin Amdal.
“Kami juga menunggu dari tata ruang Konawe, terkait penempatan perdagangan ayam potong,” ujarnya.
Sementata itu, Kepala Disnakeswan Konawe, Jumrin mengatakan, ia telah menerima kedatangan beberapa pemilik usaha ayam potong untuk mengajukan rekomendasi agar diberikan izin.
“Kemarin memang ada beberapa orang yang datang, saya kasih tahu dokter hewan agar jangan memberikan rekomendasi, karena hanya mereka-mereka saja disitu,” jelas Jumrin.
Lanjutnya, pihaknya tidak dapat memberikan rekomendasi karena lingkungan tempat mereka berdagang tersebut, merupakan salah satu daerah perkotaan.
Selain itu, Jumrin juga menuturkan, kalau hanya tempat potong sebenarnya tidak masalah, namun harus tetap dipersiapkan penampungan limbah, menjaga kebersihan kandang, serta penampungan sampah, sehingga tidak menimbulkan aroma busuk.
“Biar ada dukungan dari pak lurah, tapi kan secara teknis tidak boleh sembarangan,” tegas Jumrin.
