Kampung Konawe
Unaaha, – Jembatan penyebrangan yang menghubungkan Kecamatan Kapoiala dan Bondoala tepatnya di Desa Lalonggaluku dan Desa Laosu, Kecamatan Bondoala direncanakan balal dibangun tahun 2018 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Konawe, Gusli Topan Sabar (GTS), Kamis, (10/8) lalu, saat membuka kegiatan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) di Kecamatan Bondoala.
“Insya Allah, Pemerintah pusat melalui upaya intensif Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, jembatan penghubung Laosu dan Lalonggaluku tahun depan bisa diwujudkan.” Kata Gusli dalam sambutannya.
“Pemerintah Pusat sudah siapkan anggarannya, 8 Triliun. Itu satu paket dengan pembuatan jalan. Sebenarnya tahun ini harusnya berjalan tapi karena masih ada beberapa kendala akhirnya tahun depan baru dilaksanakan.” Jelas Gusli saat dimintai keterangan.
Gusli menerangkan, pembangunan jembatan penghubung tersebut merupakan bagian dari program percepatan pembangunan kawasan Industri Morosi, mengingat akses melalui Laosu dan Punggaluku dalam menjangkau Morosi lebih cepat.
“Untuk jalan itu akan dibangun sepanjang jalur industri.” Lanjut Gusli. Menurutnya, upaya itu merupakan upaya Pemda Konawe dalam percepatan pembangunan wilayah Timur Konawe.
Sebagaimana diketahui, Desa Laosu dan Lalonggaluku dipisahkan oleh sungai, untuk beraktivitas warga menggunakan rakit atau warga sekitar menyebutnya pincara. Tiap penyebrangan warga dikenai biaya.
Untuk sepeda motor, tarif sekali jalan Rp5 ribu sementara mobil Rp15 ribu. Penyebrangan ini merupakan akses tercepat warga Kecamatan Bondoala maupun Morosi untuk mencapai ibu kota Kendari. (KS/Red)