KABARANOA.ID: JAKARTA – Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menginstruksikan kepada seluruh jajarannya untuk mengawal dan mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa pada 11 April 2022.
Kapolri menambahkan instruksinya, pengawalan wajib dilakukan dengan mengedepankan pendekatan humanis kepada para pengunjuk rasa.
Hal itu diinstruksikan Kapolri saat menggelar video conference bersama seluruh jajaran baik dari tingkat Mabes Polri Polda dan Polres jajaran, Minggu (10/4/2022).
“Polri memberikan dan menjamin hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya atau memberikan ruang demokrasi,” ucapnya.
Sigit memastikan, Polri memiliki komitmen dalam rangka menjunjung tinggi HAM dan nilai-nilai demokrasi di Indonesia, sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar (UUD) NKRI 1945.
Aparat kepolisian tetap menjalankan tugasnya dalam memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Sebab itu, Sigit berharap, demonstrasi 11 April, juga diharapkan mampu menghormati dan menjaga kesucian, serta kekhusyukan umat Islam yang sedang menjalani ibadah puasa Ramadan.
Demi semakin menciptakan situasi kamtibmas yang tetap kondusif, aman dan damai dalam demonstrasi di bulan Ramadan, Sigit mengimbau, baik ke kepolisian maupun peserta aksi untuk sama-sama mengantisipasi adanya penumpang gelap atau oknum yang berusaha menunggangi demonstrasi tersebut.
Menurut Sigit, dengan adanya antisipasi penumpang gelap dari pihak kepolisian dan peserta aksi, maka aspirasi yang disampaikan bisa berjalan dan tersalurkan dengan baik tanpa adanya sumbatan komunikasi.
Dengan tidaknya adanya sumbatan tersebut, Sigit meyakini aspirasi yang disampaikan mahasiswa dan masyarakat, bisa diterima dengan baik dan ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan.
Sebagai kaum intelektual, Sigit juga meyakini bahwa mahasiswa juga tidak ingin dan berharap, aksinya disusupi oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
“Sehingga penyampaian pesan ini betul-betul tersampaikan dengan jernih tidak ada noise Ini tentunya menjadi tanggung jawab kita bersama,” kata Sigit.
Terkait penumpang gelap atau oknum yang berusaha menciderai aspirasi mahasiswa dan masyarakat, Sigit menyatakan bahwa kepolisian akan memberikan tindakan tegas kepada siapapun pihak yang mencoba memanfaatkan demonstrasi tersebut, demi mengambil keuntungan untuk kepentingan segelintir kelompok.
“Terhadap kelompok-kelompok penyusup, kalau sampai terjadi pemicu kemudian terjadi hal yang sifatnya anarkis dan kita harus melakukan penegakan hukum, tarik sampai ke atas hingga sampai tuntas dan itu semuanya akan kita proses. Karena Polri ingin gerakan mahasiswa betul-betul berjalan aman, tertib dan aspirasinya tersampaikan,” tutup Sigit. (Eko)