Hadiri Seminar Internasional, Sekda Konawe Jelaskan Strategi Pertambangan Berkelanjutan

  • Bagikan
Ketgam. Sekda Konawe menjadi narasumber dalam Konferensi International Conference of the Indonesian Chemical Society. Foto: Anca/Kabaranoa.id

KABARANOA.ID: KENDARI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Konawe, Dr. Ferdinand Sapan, SP. MH., menjadi narasumber dalam Konferensi International Conference of the Indonesian Chemical Society atau Internasional Masyarakat Kimia Indonesia (ICICS) kesepuluh yang digelar di Kendari, Rabu (13/10/2022).

Sekda Konawe menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe telah sejak lama menerapkan strategi pertambangan berkelanjutan, sesuai dengan visi dan misi Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa untuk mencegah dampak lingkungan berkepanjangan yang akan ditimbulkan.

Pemkab Konawe dalam mendorong investasi daerah mewajibkan investasi inklusif. Jika selama ini sifatnya ekslusif yang diuntungkan hanya investornya saja, maka didorong agar investornya, masyarakat, dan pemerintah betul-betul memperhatikan, serta memastikan lingkungan adalah bagian yang harus dijaga secara kolektif.

Jenderal ASN ini bilang, bidang lingkungan hidup menjadi prioritas penunjang agar program utama pembangunan di Konawe, dapat terlaksana tanpa merugikan masyarakat dan lingkungan sosial, dengan mempertimbangkan bahwa konsekuensi dari investasi itu adalah lingkungan.

“Lingkungan hidup itu sebagai program yang harus kita jadikan prioritas penunjang untuk meyakinkan bahwa program utama kita ini berjalan dengan baik,” jelasnya.

Ia menambahkan, sebagai implementasi dari strategi pertambangan berkelanjutan yang ramah lingkungan, saat ini Pemkab Konawe telah mendorong pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah Kecamatan Routa. Ada 500 hektar lahan telah diberi izin guna mendukung pembangunan industri di wilayah itu.

“Kenapa kita dorong seperti itu karena kita ingin pembangunan industri ini berkelanjutan karena kalau kita menggunakan bahan bakar batu bara dan mungkin solar ini juga akhirnya akan mengganggu lingkungan sehingga harapan kami konsep investasi yang inklusif ini menjadi bagian dari pertumbuhan pembangunan dan ekonomi tentunya secara berkelanjutan di Konawe,” paparnya.

Sebagai Informasi, ICICS merupakan seminar internasional yang digelar setiap tahun dan dihadiri oleh dosen akademik serta peneliti dari kampus-kampus besar baik dari dalam dan luar negeri membahas tentang pertambangan, lingkungan, industri, dan kesehatan berkelanjutan yang kali ini diselenggarakan oleh Departemen Kimia UHO, bekerja sama dengan Asosiasi Kimia Indonesia Sulawesi Tenggara dan Asosiasi Kimia Indonesia Pusat. (Anca)

Penulis: AncaEditor: Iwal Taniapa
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *