Kabaranoa.id:Konawe, – Ratusan siswa sekolah yang sedang mengikuti proses belajar mengajar dibuat panik saat bel berbunyi panjang tanda gempa bumi menyala.
Seketika itu juga, ratusan pelajar mencoba berlindung dari reruntuhan bangunan, mereka berlindung di bawah meja, ada juga yang mencoba berlindung di sisi sudut bangunan.
Namun naas seorang siswa dan siswi yang tidak sempat berlindung terkena serpihan bangunan hingga membuat kepala dan kaki ke dua siswa tersebut terluka.,
Tak tinggal diam, beberapa siswa bergerak cepat berlari menuju ruang sebelah. Sekira 5 menit, 8 siswa kembali muncul sambil membawa tandu tidak lupa memakai Halmt ( alat pelindung kepala) yang telah disiapkan sekolah, dengan hati-hati segera mengangkat korban untuk di evakuasi sembari memberikan pertolongan pertama.
Melihat kondisi melandai, akhirnya ratusan siswa segera berhamburan keluar dari ruangan melindungi kepala menggunakan tas menuju titik kumpul yang telah disiapkan. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, ratusan pelajar dan dua siswa yang terluka berhasil dievakuasi.
Adegan ini merupakan simulasi mitigasi kebencanaan, yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kepada ratusan siswa SMA N 1 Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 2 Nopember 2023.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Alfrida mengatakan, kegiatan simulasi mitigasi kebencanaan merupakan program BPBD untuk mengenalkan tata cara menghadapi maupun menangani korban bencana gempa bumi.
“Seperti bagaimana memberikan pengetahuan dasar, melatih siswa dalam menghadapi bencana agar siap sebelum bantuan datang, bagaimana menolong korban luka, ringan dan berat, dengan tetap menjalankan SOP ‘ kata Alfrida
Dikatakan, kesiapsiagaan dalam penanganan bencana pada lembaga pendidikan penting dilakukan sejak dini untuk mengedukasi siswa dan guru. Memberikan materi dan praktik langsung tentang kedauratan bencana.
“Kegiatan ini penting dilakukan agar guru dan siswa paham apa yang harus diterapkan jika suatu waktu terjadi bencana,” pungkasnya
Sementara, Kepala Sekolah SMAN 1 Wawotobi, Kusmar S.Pd, M.Pd mengatakan,
kegiatan simulasi mitigasi kebencanaan
baru pertama kali dilakukan, namun demikian pihaknya akan membuat program agar kegiatan bisa dilakukan setiap tiga bulan.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, para siswa tidak lagi panik dalam menghadapi bencana, mereka bisa tau langkah apa yang akan dilakukan saat menghadapi bencana serta cara memberikan pertolongan pertama kepada korban,” pungkasnya.
Seperti diketahui, kegiatan simulasi mitigasi kebencanaan dihadiri oleh BPBD Konawe dengan melibatkan Tim Reaksi Cepat.(KA).