KABARANOA.ID:SURABAYA – Harapan negara dalam kemajuan bidang pertanian semakin terlihat, setelah dikukuhkannya 10.000 kader Komando Kawasan Terpaut Pemuda Tani Indonesia (KKT-PTI), di Hotel Bumi Surabaya, Jalan Jenderal Basuki No. 106-128, Surabaya, Jumat (8/10/2021).
Dari 10.000 kader itu, 100 pemuda dikukuhkan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, sementara 9.900 sisanya dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom.
Mentan usai pengukuhan, mengungkapkan bahwa KKT-PTI merupakan pondasi utama bagi pemerintah, serta menjadi akselerasi dan peranan pemuda tani.
“Ini diharapkan dapat tumbuh sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ucap Mentan.
Senada dengan itu, Koordinator KKT-PTI, Daeng Jamal, kepada awak media menjelaskan, kader yang dikukuhkan berasal dari 44 Kabupaten di 11 provinsi di Indonesia.
Sementara itu, untuk mitra KKT-PTI sudah ada di 34 Provinsi dan 145 Kabupaten. Kelompok tani berjumlah 427 yang berkomitmen menciptakan dan mengoptimalkan dunia pertanian yang tangguh untuk generasi akan datang.
“Beri kami kesempatan dan peran menuju swasembada pangan melalui satu juta pemuda tani KKT-PTI. Kami siap sebagai suaka tani, baik perihal bibit maupun lahan,” katanya.
Dijelaskan Jamal, pengelolaan teknologi komoditas dan varietas yang tepat guna, harus dilakukan dengan manajemen yang baik, sehingga mendorong kalangan muda Indonesia, kembali menekuni dunia pertanian.
Peran pemuda sebagai petani milenial ini diharapkan mampu bersaing dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
Hal ini penting, sehingga sektor pertanian menjadi jiwa dan panggilan semur hidup bagi kaum muda yang ada di seluruh Indonesia .
Selain pengukuhan kader, selanjutnya bakal dilakukan peluncuran tiga program terintegrasi berbasis teknologi, yakni website kktpti.org, aplikasi digital AbangIjo, serta alat pintar pertanian (Altarian).
Altarian kata Jamal, berfungsi sebagai alat kontrol serbaguna, memakai modem internet yang terkonek dengan android. Alat ini bisa memonitor irigasi, suhu udara, kelembaban tanah, suhu dan PH air, serta memonitor CCTV.
Sedangkan aplikasi AbangIjo, digunakan untuk memasarkan hasil pertanian dan dijual melalui e-Commerce, kepada seluruh masyarakat selaku konsumen di seluruh Indonesia.
“Saya Daenk Jamal dan inilah cara kami dalam aksi bela negara dan cinta NKRI,” tutup Daeng Jamal.