KONAWE_ Satu dekade kepemimpinan Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK). Selama memimpin Kabupaten Konawe tahun 2014- 2023, berbagai prestasi terus ia torehkan, mulai meraih WTP tujuh kali berturut – turut, menekan angka kemiskinan hingga membuat pertumbuhan ekonomi konawe setiap tahun terus meningkat.
Hingga saat ini, KSK mampu menempatkan Kabupaten Konawe menjadi Daerah yang sangat di segani di jazirah Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam hal pencapaian pembangunan ekonomi dan Pembangunan Sumber Daya Manusia(SDM)
Tak sampai disitu, jelang di Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Konawe ke -63, Pemerintah Pusat kembali memberikan apresiasi dan memilih Kabupaten Konawe menjadi satu dari tiga besar Pemerintahan terbaik Kabupaten Kota se indonesia.
Pemerintah Kabupaten Konawe melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggelar Ekspose kinerja pembangunan daerah tahun 2014- 2023 dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Konawe ke-63, di salah satu Hotel di Konawe, Kamis 2 Maret 2023.
Turut dihadiri, H.Tasman Taewa, Kepala Bapedda Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) J Robert, Sekertaris Daerah (Sekda) Konawe, Ferdinan Sapan, Ketua DPRD Konawe H.Ardin, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setyasi bersama jajarannya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) se Kabupaten Konawe dan seribuan masyarakat Kabupaten Konawe.

Pada kesempatan itu Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK), memaparkan kesuksesannya membawa Konawe melangkah sejauh ini tidak terlepas dari komitmen dan konsistensi dalam menjalankan strategi dengan berangkat dari filosofi sederhana.
“Filosofi sederhana itu yakni, memastikan masyarakat bisa makan bermakna sebagai komimen untuk membangun kesejahteraan ekonomi , bisa sekolah dan masyarakat kita sehat bermakna komitmen membangun sumber daya manusia yang handal,”ujar KSK
“Kita kemudian merumuskan berbagai langka-langkah strategis. Memaknai hakikat Undang-undang otonomi daerah mewujudkan kemandirian daerah, daya saing dan peningkatan pelayanan publik sehingga menjadi rujukan kita dalam memformulasikan kebijakan pembangunan selama ini,”sambungnya.
Lanjut KSK, Konawe merupakan salah satu dari empat pilar penting berdirinya provinsi Sultra, maka tekat saya diawal menjabat sebagai bupati adalah ingin membangkitkan kembali kejayaan Kabupaten Konawe agar mampu berkontribusi besar bagi masyarakat Sultra.
Berangkat dari niat tulus kata Kery, kemudian merancang visi dan misi kabupaten Konawe yang menjadi cikal bakal mewujudkan Konawe Gemilang ” Gerbang Membangun Masyarakat Mandiri Berkelanjutan dan Berdaya Saing’ ditopang dengan empat strategi yakni pertumbuhan,Pemerataan, Kemandirian dan Integratif.
Hal itu juga didukung tiga pilar instrumen pembangunan, pertama memanfaatkan APBD, APBD Provinsi dan APBN, kedua mendorong peran swasta dengan kemudahan investasi, ketiga memanfaatkan potensi lokal daerah khususnya pada sektor pertanian dalam arti luas.

Dikatakan dimasa melanjutkan pembangunan dengan kondisi yang tidak ideal dimana saat itu pertumbuhan ekonomi bahkan turun pada level -7,86 persen, angka kemiskinan masih mencapai 16,58 persen, Index Pembangunan Manusia (IPM) baru mencapai 68,23 dengan status IPM sedang.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) baru mencapai 65,06 persen, pendapatan per kapita penduduk baru mencapai 19,4 juta/kapita/tahun atau hanya 1,6 juta/kapita/bulan dan Kabupaten Konawe masih masuk sebagai kategori daerah tertinggal.
Demikian halnya kondisi penyelenggaraan Pemda belum memenuhi prinsip-prinsip akuntabilitas yang baik dimana opini BPK terhadap laporan pertanggungjawaban keuangan masih daerah masih berstatus Wajar Dengan Pengecualian (WDP).
Namun setelah menerapkan 4 langkah strategis itu dan 3 pilar instrumen pembangunan itulah tahun 2015 Konawe keluar dari status daerah tertinggal.
“Dalam lima tahun terakhir ini, pertumbuhan ekonomi Konawe selalu menjadi yang terbaik, di tahun 2022 Konawe dapat tumbuh di atas dari daerah lain di Sultra yaitu 15,38%, angka kemiskinan ditekan menjadi 12,57%, IPM telah mencapai 72,04 dengan status IPM tinggi, pendapatan per kapita penduduk naik signifikan 34 juta/kapita/tahun atau 2,8 juta/kapita/bulan, TPAK sudah mencapai 70%,” ungkapnya

Kata dia, pemerintah terus berupaya meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui peningkatan proporsi peran Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap total pendapatan pada APBD tahun 2013 yang hanya mencapai sebesar 2,72%, dengan nilai 23 miliar rupiah.
“Namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir secara perlahan dan konsisten mampu meningkatkan proporsi PAD hingga mencapai 13,33%, dimana tahun 2022 realisasi PAD kita sudah mencapai 201 miliar rupiah,” ungkap KSK bupati dua periode itu.
Selain itu kata KSK berbagai sektor telah dibangun bersama melalui program nyata, diantaranya peningkatan kapasitas guru dan pemberian bantuan pendidikan, pembangunan rumah sakit serta menambah jumlah dokter, membangun Map Pelayanan Publik (MPP), penataan kota, mendukung pembangunan industri, mendorong pembangunan BTS di pelosok, sehingga tak ada lagi daerah yang tidak memiliki jaringan internet, hal itu mendorong pelayanan listrik melalui PLN.
“Keberhasilan yang dicapai adalah keberhasilan bersama masyarakat Konawe. Untuk itu marilah kita semua bangga menjadi masyarakat Konawe, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh Forkopimda, pemerintah kecamatan dan desa yang telah bekerja sama membangun Konawe. Mari sukseskan HUT Konawe yang dengan tema “Konawe Gemilang, Sultra Maju,” tandasnya.