Kampung Konawe
Unaaha, – Tak masuk akal, begitulah penggambaran pada program pembuatan website desa di Kabupaten Konawe yang saat ini bergulir. Angka fantantis Rp2,2 Miliyar jadi nominal pembuatan website yang bersumber dari dana desa itu.
Angka ini dikemukakan lembaga DPC Projo Konawe. Dianggap sebagai sebuah temuan, Projo mendapati pembuatan web desa ini menyeret 72 desa dari 7 kecamatan yang berada di wilayah Sampara Raya. Pada program tersebut, masing-masing desa menggelontorkan DD hingga Rp31 juta.
“Padahal hanya untuk pembuatan web saja. Kok, harus mengeluarkan anggaran dana desa dengan nilai yang sangat fantastis,” jelas Kabid Hukum dan Otoda DPC Projo Konawe, Abiding Slamet.
Sebagai perbandingan kata Abiding, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) juga punya program pembuatan web desa. Akan tetapi, nilainya tidak sebesar itu.
“Di Konsel itu, dengan uang yang hanya enam jutaan, tiap desa sudah bisa buat web. Nah, di sini kok nominalnya sampai tiga puluh satu juta hanya untuk sebuah web,” terangnya.
Program ini sendiri diketahui diinisiasi oleh salah satu perusahaan media di Sultra. Belum diketahui secara pasti untuk apa saja, biaya senilai Rp31 juta per desa tersebut. Akan tetapi informasi yang didapatkan, anggaran tersebut dipakai untuk biaya pelatihan pembuatan web desa, biaya pendampingan selama setahun oleh penyedia jasa dan biaya pembelian perangkat elektronik untuk kebutuhan web.
Berdasarkan pemberitaan media yang menginisiasi program tersebut, program web desa sudah berjalan. Pada tanggal 12 Agustus 2017, telah dilaksanakan kegiatan pelatihan cada membuat web desa, sistem informasi potensi desa dan pasar digital. Kegiatan itu digelar di salah satu hotel di Kendari. (KS/Red)