KABARANOA.ID: KONAWE – Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) membuka secara resmi pencanangan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), di halaman SDN 1 Unaaha, Kecamatan Unaaha, Jumat (27/5/2022).
Pencanangan BIAN di Kabupaten Konawe, mengangkat tema “Sehatkan Keluarga Lewati Pandemi dengan Imunisasi Lengkap”. Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Konawe, Mawar Taligana, Kadis Pendidikan, Suriyadi, S.Pd, para Kepala Puskesmas (Kapus) se-Kabupaten Konawe, pejabat eselon 3 dan 4 lingkup Dinkes.
Bupati Konawe, dalam sambutannya di hadapan jajarannya dan siswa, mengatakan bahwa kegiatan ini bagian dari upaya tindak lanjut Kementerian Kesehatan, menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid -19.
Diungkapkan, berdasarkan data dari pusat, pandemi Covid-19 awal tahun 2020, memberikan dampak penurunan cakupan imunisasi yang cukup signifikan kepada anak.
“Untuk tingkat global cakupan imunisasi menurun dari 86 persen ditahun 2019 menjadi 83 persen ditahun 2020,” ujarnya.

Di Indonesia sendiri mengalami penurunan imunisasi dasar, dari 93,7 persen menjadi 73,3 persen ditahun 2021. Turunnya persentase ini akan mengakibatkan timbulnya penyakit sangat menular di daerah-daerah yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa.
Diungkapkan kata Bupati Konawe dua periode ini, Rubella, Difteri, Pertusin, Tetanus, Hepatitis b dan polio masuk dalam kategori sangat menular yang dapat mengakibatkan kematian. Penyakit ini masih banyak ditemukan di dunia. Pada tahun 2020, ditemukan sebanyak 93.913 kasus campak dan 7.420 kasus rubella.
Sehingga BIAN di Konawe ini juga menjadi kegiatan pemberian imunisasi tambahan yakni campak Rubella pada anak diusia 9 bulan sampai dengan usia 12 tahun, lalu pemberian imunisasi kejar pada anak yang belum mendapatkan imunisasi lengkap dari usia 0 sampai 59 tahun.
“Adapun jumlah sasaran imunisasi BIAN di wilayah Konawe sebanyak 58.357 terdiri dari anak usia 9 bulan sampai 12 tahun dengan target capaian 95 persen,” katanya.

Jenis vaksin yang diberikan adalah vaksin Rubella vaksin OPV dan IPV, vaksin Pethavalen (DPT-HB-Hib). Semuanya telah mendapat rekomendasi WHO dan ijin edar Dari Badan Pemeriksa Obat Makanan (BPOM).
Program ini kata KSK, menjadi momentum yang tepat dan strategis dalam meningkatkan kembali kesadaran seluruh elemen masyarakat dan swasta, untuk meningkatkan cakupan imunisasi sebagai perlindungan semua kelompok umur, guna mencapai eliminasi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
Oleh karena itu, BIAN merupakan strategi dalam mengatasi permasalahan dan diharapkan menjadi penyemangat, bagi seluruh lapisan masyarakat disemua kelompok umur, untuk terus berupaya bangkit dari kondisi pandemi Covid-19.
“Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap jajaran tenaga kesehatan, lintas sektor, serta elemen-elemen masyarakat Konawe, khususnya yang telah membahu berjuang dalam melaksanakan pembangunan kesehatan,” tutup Mantan Ketua DPRD Konawe itu.