Kabaranoa.id:Kendari, – Bupati Konawe Utara (Konut), Ruksamin kembali diundang menjadi narasumber terkait bidang pendidikan. Kali ini ia menjadi pembicara dalam seminar pendidikan yang bertajuk “Peran Pemangku Kepentingan Pendidikan dalam Implementasi Program Merdeka Belajar”.
Seminar tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berlangsung di Hotel Plaza Kubra Kendari, Sabtu (21/10/2023).
Turut mendampingi bupati dalam seminar itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Konut Asmadin, Kepala Bappeda Konut Muhaimin, dan Kabag Protokol Konut Sutriawan.
Selain Ruksamin, hadir pula Kepala BGP Provinsi Sultra, Awaludin Keala, Kepala BPMP Sultra, dan Ketua BAN Sultra juga menjadi narasumber dalam seminar itu.
Dalam seminar ini, Ruksamin memaparkan terkait kebijakan pembangunan sumber daya manusia (SDM), program merdeka belajar, dan kemajuan pendidikan menuju Sultra pusat energi dunia.
Dalam kebijakan pembangunan SDM, Ruksamin menyebut capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Konut saat ini menunjukan peningkatan di angka 71,10, sekaligus berada di urutan kelima Se-Sultra, dimana sebelumnya pada tahun 2016 berada di angka 67,71.
Salah satu indikator IPM Konut mengalami peningkatan lanjut Ruksamin, karena dilakukannya beberapa strategi pembangunan pendidikan yakni dengan menyediakan kualitas layanan pendidikan yang merata, peran masyarakat dalam pembangunan pendidikan, perubahan metode pembelajaran, budaya sekolah dan baca.
“Saat ini Pemda Konut telah memberikan beasiswa bagi siswa SD sebanyak 8.890 dan SMP 3.346,” ucapnya.
Selain itu, ada juga beasiswa Konasara untuk 2.370 mahasiswa asal Konut di 121 universitas yang tersebar di Indonesia, kemudian menyediakan program satu laptop satu guru.
“Dengan jumlah guru SD dan SMP saat ini di Konut sebanyak 1.487, serta Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk ASN Konut yang saat ini menjadi yang tertinggi di Sultra,” tambahnya.
Lebih lanjut, terkait kemajuan pendidikan menuju Sultra pusat energi dunia, Ruksamin mengatakan, di masa mendatang dibutuhkan visi pembangunan yang memastikan terbangunnya sinergi antara masyarakat negara dan swasta dalam pengelolaan SDM, sehingga dapat terwujud sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.
“Pilar pembangunan untuk menuju Sultra pusat energi dunia itu diantaranya energi untuk kemandirian, pendidikan, kesehatan, kemakmuran, infrastruktur, agro, lingkungan, melayani, dan harmoni,” ujarnya.
Menurut Ruksamin, Rakor APSI ini merupakan kegiatan luar biasa, karena organisasi ini merupakan salah satu organisasi profesi yang bertugas untuk meningkatkan mutu pendidikan.
“APSI menjadi salah satu mitra Dinas Pendidikan untuk meningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan,” ujarnya.
Dikatakan, APSI merupakan organisasi profesi bagi pengawas-pengawas sekolah. Tugas seorang pengawas adalah melaksanakan supervisi akademik dan supervisi manajerial serta menjadi mitra dari Dinas Pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.
Menurutnya, pengawas sekolah di abad ke-21 harus memiliki kemampuan 4C yakni “communication competence” atau kemampuan komunikasi, “critical thinking” atau berpikir kritis, “creativity” atau kreativitas, dan “collaboration” atau kemampuan berkolaborasi dan bekerja sama.
“Saya berharap dan menaruh harapan bahwa APSI Sultra kedepannya akan lebih dinamis dan akan lebih banyak berkiprah untuk bersama-sama memajukan pendidikan di Sultra,” tutup Ruksamin.(Rls)