Bernilai Miliyaran, Terminal Rahabangga Malah Ditelantarkan

  • Bagikan
Terminal Rahabangga yang kini terbengkalai.
Terminal Rahabangga yang kini terbengkalai.

Kampung Konawe
Unaaha, – Terminal type C milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, yang terletak di Kelurahan Puunaaha, Kecamatan Unaaha hingga kini tak kunjung digunakan. Sejumlah fasilitas kini terlihat sudah banyak yang rusak, kondisinya pun kian memprihatinkan.

Terminal yang dibangun diatas lahan kurang lebih dua hektar itu, menghabiskan anggaran hingga Rp. 2 Miliyar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemda Konawe tahun 2015. Semenjak dibangun, Terminal Rahabangga hanya disimpan dan dibiarkan terlantar.

Akibat tak dimaksimalkan, kini terminal ini hanya digunakan “bar mini” para pengunjung. Hal ini terlihat dari banyaknya botol minuman keras yang terdapat di areal terminal. Sesekali di siang hari ternak-ternak warga seperti sapi terlihat mengisi halaman terminal.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Konawe, Wayung Lasandara saat ditemui belum lama ini mengatakan, alasan belum difungsikannya terminal dikarenakan beberapa hal diantaranya, sarana prasarana pendukung dan areal terminal yang dinilai belum memadai.

Wayung menjelaskan, rencana awal terminal ini dibangun sebagai persinggahan atau transit kendaraan-kendaraan antar kota di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti arah Kendari atau Kolaka. Untuk wilayah Konawe sendiri, direncanakan sebagai pusat persinggahan dalam kota.

Sebenarnya, lanjut Wayung, pasar Rahabangga merupakan salah satu opsi penggunaan terminal ini, yakni diharapkan mampu mendatangkan penumpang khsususnya wilayah Unaaha yang hendak bertransaksi di pasar Rahabangga ini.

“Saat ini Pemkab Konawe telah melakukan koordinasi dengan pemerintah Sultra terkait permohonan bantuan dana untuk mengoperasikan terminal” ujar Wayung.

Sekedar diketahui, Kabupaten Konawe sebenarnya telah memiliki 3 terminal kendaraan, diantaranya Terminal Pasar Asinua, Terminal Wawotobi dan Terminal Rahabangga sendiri. Dari ketiga terminal ini, hanya Terminal Wawotobi yang ada aktivitas itupun hanya tempat pemungutan retribusi. (KS/Red)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *